Kamis, 16 April 2020

Yuk Berinovasi bersama Guru Hebat dari Pelosok Desa

Kamis, 16 April 2020
       
               Yuk Berinovasi Bersama Guru  
                        Hebat Penuh Prestasi dari 
                                  Pelosok Desa 
                         
                 
       Narasumber : Tri Agus Cahyono M.Pd.

Guru kreatif akan termotivasi oleh keinginan untuk berprestasi. Guru kreatif akan mampu berfikir mengenai ide baru. Setelah mendapatkan ide kita mencoba melakukan membuat karya inovasi. Saatnya kita sebagai pendidik mencoba berkarya.
Yuk kita ikuti paparan jejak dan pengalaman pak Agus.

Profil nara sumber malam ini adalah  Bapak Tri Agus Cahyono, M.Pd. Tempat Lahir di Pacitan, 22 Agustus 1982. Dalam kesehariannya beliau sebagai guru SDN Belik Tepus Kecamatan Tepus Gunung Kidul Yogyakarta.  Alamat rumahnya adalah RT.01 RW.03 Kec/Kab Pacitan Jawa Timur.   Pendidikan terakhirnya dari Program Pasca Sarjana Univ. Negeri Jogjakarta jurusan Magister Pendidikan Dasar IPA tahun 2015, melalui beasiswa P2TK Dikdas dengan predikat cumlaude. Dan beliau aktif sebagai ketua KKG Gugus V Purwodadi, Tepus Gunung Kidul DIY.


Segudang pengalamannya, beliau dalam hal tulis menulis. Dibuktikan dengan adanya banyak penghargaan yang sudah diraihnya. Diantaranya adalah :
1. Guru berdedikasi Daerah Khusus
    Tk  Nasional tahun 2016.
2. Juara 1 perlombaan Karya Inovasi
    Pembelajaran Tk Nasional tahun 2016
    kategori MIPA.
3. Penghargaan Short Course ke Jepang
    tahun 2017.
4. Finalis olimpiade Guru Nasional (OGN) 
    Tk Nasional Guru Kelas SD tahun 2018.
5. Finalis Guru Berdedikasi Tk Nasional 
    SD tahun 2019.


 Beliau Penuh kesederhanaan dalam penampilan tetapi pengalamannya sungguh luar biasa. Jarak dari rumah ke sekolah lumayan jauh kurang lebih 70 km,beliau tetap semangat tak kenal lelah. Ibarat padi semakin berisi semakin di segani. Beliau mengenalkan dirinya,  dengan malu-malu sebagai nara sumber di workshop menulis malam ini. Ungkapan beliau, menandakan bahwa beliau sangat rendah hati dan baik hati. Begini bunyinya, “Disini saya sangat malu jika sebagai narasumber tentu saja Bapak  Ibu semua lebih berpengalaman dan lebih hebat dari kami. Jadi tolong anggap ini sebagai sharing pengalaman saja, apa yang telah kami peroleh selama mengabdi menjadi guru.“


Malam ini temanya adalah Karya Inovasi dan Kualitas Diri. Dimulai pukul 19.00 - 21.00 Wib. Pada hakikatnya sebuah karya inovasi adalah puncak dari proses belajar seseorang. Sesuai taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Krathwool,  menyatakan bahwa ada 6 tahapan berfikir kognitif. Tahapan – tahapan tersebut adalah :
1.       Mengingat (C1).
2.       Memahami (C2).
3.       Menerapkan (C3).
4.       Menganalisis (C4).
5.       Mengevaluasi (C5).
6.       Menciptakan (C6).


Dalam taksonomi tersebut Karya inovasi adalah sebuah tahapan puncak berfikir. Jadi ketika kita menginginkan sebuah karya inovasi yang baik, maka kita tidak boleh melewati tahapan – tahapan tersebut. Jangan sampai kita berinovasi tetapi :
1.       Tidak tahu ilmunya.
2.       Tidak paham maksudnya.
3.       Tidak pernah menggunakan.
4.      Tidak bisa menganalisis bagian –   
        bagiannya.
5.       Tidak bisa menilai kelebihan dan
        kekurangannya.

Ketika menggunakan globe dalam pembelajaran IPA untuk menerangkan materi pergerakan Bumi & Bulan, anak dipaksa berpikir sangat abstrak.Jadi, penasaran dengan media iniFungsi media ini adalah mempermudah observasi.Ketika anak memperbandingkan globe yang diperagakan dengan lampu senter dan mengakomodasikan dengan kejadian sebenarnya antara Bumi, matahari, dan bulan sangat sulit. Di sinilah ketidakpuasan terhadap globe munculKita analisis kelebihan dan kekurangan globe dalam menjelaskan materi tersebut.
Kelebihan:
1. Model yang paling sesuai
2. Ada di sekolah
3. Mudah digunakan
4. dan lain-lain.
Kekurangan:
1. Tidak bisa menampilkan bagaimana kenampakan langit dari bumi saat diperagakan.

Meskipun anak kelas 6 sudah mampu berpikir abstrak namun kemampuan tersebut masih terbatasKhusus pada gerak semu atau bukan gerak sebenarnya anak sangat kesulitan untuk menerima konsep tersebut. Semisal Gerak semu harian matahariKita menyampaikan ke anak bahwa gerak semu harian matahari. Matahari tidak bergerak tetapi yg bergerak adalah bumi.

Pada intinya jika kita menginginkan dan menciptakan karya inovasi maka kita harus belajar menguasai materi keilmuan dari karya tersebut. Sehingga hasilnya bagus dan bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan keilmuannya. Ketika final lomba Karya Inobel yg dinilai bukan sekedar bagaimana karya tersebut atau karya tulisnya tetapi yg paling penting dan lebih utama adalah bagaimana penciptanya/inovatornya yg akan ditelisik oleh dewan juri melalui presentasi dan tanya-jawab. Dari sinilah makateam penguji akan mengetahui lebih detail tentang inovatornya. Bahwa inovatornya menguasai dan memhami materi secara menyeluruh. Sehingga team akan yakin bahwa memang karya inovasi tersebut adalah buatan sang inovator sendiri.  Nah bagaimana cara kita belajar untuk meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menciptakan sebuah karya inovasi. Caranya adalah dengan bekerja.


Pertanyaan dari peserta Diklat Menulis, bila  kita sudah membuat karya inovasi, yang bertujuan untuk meningkatkan Kompetensi siswa, apa saja yang akan kita lakukan. Jawaban beliau adalah, Minimalkan administrasi, lebih ke hal- hal  yang aplikatif dalam mengajar, ingat kita adalah guru, tugas utama kita mengajar, administrasi kebanyakan hanyalah formalitas jadi utamakan administrasi yg penting – penting saja. 


 Pendaftaran  Lomba Inobel adalah melalui seleksi karya tulis, maka buat karya tulis secara APIK. Judul yang menarik, segar dan baru, berbeda dari yg lain dan tentu saja harus lolos uji smiliarity maksimal 30% turnitine.  Dan karya  tulisnya yang paling bagus adalah karya pengembangan (Research & design) Kalau tidak bisa lebih baik bestpractise. Tidak perlu banyak fungsi tetapi berpengaruh dan mempunyai rentetan keberhasilan dalam menyelesaikan masalah.


Kesimpulannya adalah dalam berinovasi jangan memikirkan masalah yg bersumber dari luar seperti lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, dll tetapi “FOKUS”pada “KOMPETENSI DIRI” itulah yg akan memudahkan kita menemukan hal – hal atau ide-ide penting yg membantu keberhasilan pembelajaran. Sehingga tidak hanya inobel yg kita dapat, OGN akan dapat, Gupres juga akan kita dapat. Jadi tingkatkan kualitas diri untuk karya yg berkualitas. Terima kasih dan semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekilafan.

Yuk....kita hadapi tantangan buang perasaan bimbang dan ragu.
Kesuksesan kita raih ketika kita mampu melakukan sesuatu dengan kreatif, dan penuh keyakinan serta percaya diri.





4 komentar:

  1. Guru-guru hebat, sukses selalu ... Semoga memberikan inspirasi bagi yang lain untuk ikut mendulang kesuksesan 🙏

    BalasHapus
  2. Bagus Bu Trini ....wah langsung kebut nih ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih berkat bu Eni KS sy sll mendukung sy🙏

      Hapus

Menerbitkan Buku di Penerbit Andi

           Senin, 11 Mei 2020            Menerbitkan Buku Ajar di Penerbit                           Andi Siang ini jadwal kuliah ...