BAKERI SEBAGAI
PENGUATAN LITERASI NUMERASI
DI SDN
KARANGANOM 1
Trini Eko Dewi,
S.Pd.MM
SDN Karanganom I Karangmojo, Karanganon II, Ngawis, Karangmojo,
Gunungkidul
Email : trinieko16@admin.sd.belajar.id
Berdasarkan peraturan Perdirjen Nomor 2026/B/HK.04.01/2023 tentang
model kompetensi guru tentang pentingnya literasi dan numerasi dalam kompetensi
guru.
Latar belakang
masalah adalah Nilai Rapot Pendidikan pada tahun 2024 di satuan pendidikan
Literasi Numerasi prioritas nilai masih rendah. Strategi praktik baik dibagikan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran literasi numerasi, sebagai Kepala
Sekolah memiliki peran sebagai pemimpin pembelajaran ( Instructional Leader)
dan perancang program literasi numerasi, berkolaborasi bersama teman sejawat
untuk meningkatkan pembelajaran secara konstektual dengan memanfaatkan media
konkrit batu kerikil di lingkungan
sekitar sekolah. Tanggung jawab Kepala Sekolah mendukung dan mengembangkan
budaya sekolah yang literat melalui program literasi numerasi 15 menit sebelum
pembelajaran.
Pembelajaran Literasi Numerasi melalui
Model STAR digunakan dalam penyusunan
praktik baik di SDN Karanganom 1. Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran
ditemukan latar belakang masalah :
1.
Minat belajar literasi numerasi murid masih rendah.
2.
Murid kesulitan mengaitkan konsep numerasi dengan
konteks nyata.
3.
Pengaruh gadjet murid belum mengenal permainan
tradisional gatheng.Keterampilan manipulatif dan pemahaman konsep numerasi
kurang berkembang. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan strategi
praktik baik dan diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran literasi
dan numerasi di sekolah. Pemanfaatan media konkret, permainan tradisional, dan
model pembelajaran inovatif diharapkan mampu meningkatkan minat, pemahaman, dan
keterampilan murid dalam literasi dan numerasi.
TANTANGAN
Tantangan
untuk mencapai tujuan melalui pembiasaan literasi numerasi di SDN Karanmganom 1
untuk mengasah dan menguatkan pengetahuan serta
keterampilan numerasi dalam menginterprestasikan angka, data, tabel, grafik,
dan diagram, mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan literasi numerasi
untuk memecahkan masalah.
Berdasarkan penyebab
masalah di atas tantangan yang dihadapi oleh guru adalah :
1.
Penggunaan media pembelajaran literasi numerasi yang
inovatif, tepat, dan menarik, sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan
karakteristik murid.
2.
Fokus pada pengembangan keterampilan pemecahan
masalah matematika, menambah sumber belajar yang relevan dan memanfatatkan
media ajar konkriit di lingkungan sekolah.
3.
Beri tantangan matematika memerlukan pemikiran yang
kreatif dan solusi inovatif.
4.
Buatlah permainan
matematika yang interaktif untuk meningkatkan keterampilan numerasi,
yang melibatkan murid dalam pembelajaran literasi numerasi di sekolah.
Pihak yang
terlibat dalam praktik pembelajaran ini adalah :
Pengawas pembina
SD,Guru. Murid,Kepala sekolah.Orang tua wali murid
dan Komite
sekolah
AKSI
Langkah ketiga dalam penerapan Model STAR adalah melakukan aksi
adalah:
1.
Melalui Permainan Matematika ( Match game day) dengan
batu kerikil murid berhitung, menyusun angka , belajar penjumlahan, dan perkalian.
2.
Melalui berbagai lomba, murid menyiapkan media pembelajaran yaitu bahan ajar konkrit, dengan
memanfaatkan batu kerikil di lingkungan sekolah untuk meningkatkan literasi
numerasi murid.
3.
Batu kerikil juga dimanfaatkan untuk
Permainan.tradisional nguri uri budaya
lokal atau daerah yang ada di Indonesia seperti permainan gatheng dan dhakon, yang melatih Kerjasama ,
ketangkasan tangan murid
4.
Media pembelajaran konkrit batu kerikil sebagai permainan tradhisional,
Berikut
ini guru memberi contoh cara bermainnya:
-
Ambil batu kerikil 5 yang satu pilih batu kerikil lebih
besar untuk gacuk.
-
Suit Bersama teman main.
-
Pemain pertama menyebarkan batu kerikil, kemudian mengambil salah satu batu dan
dilempar ke atas.
-
Selanjutnya pemain melempar batu kerikil ke atas
kemudian mengambil dua batu sekaligus sampai habis.
Berikut link kegiatan Literasi Numerasi di SD N
Karanganom 1 :
https://drive.google.com/file/d/1THCtnXPe1uXyWKvkWF4rC85O_glf4teA/view?usp=sharing
Strategi yang digunakan : Pemilihan Media Pembelajaran
konstektual yang sederhana untuk berinoavasi.
Untuk
memudahkan guru mentransformasi ilmu pengetahuan dan juga membangkitkan
motivasi murid , untuk melestarikan budaya lokal melalui bermain gatheng,
Strategi ini
diharapkan mampu untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran di
kelas. Strategi yang digunakan :
Pemilihan Model
Pembelajaran Literasi Numerasi
Strategi yang
dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami
karakteristik murid dan karakteristik materi. Guru memilih model pembelajaran
Lierasi memanfaatkan batu kerikil melalui praktik baik:
Pihak
yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini adalah :
Pengawas
pembina SD,Guru. Murid,Kepala sekolah.Orang tua wali murid
dan
Komite sekolah.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
menerapakan praktik baik pembelajaran literasi numerasi :
Memilih media pembelajaran literasi numerasi yang menarik dan
inovatif.
HASIL
Hasil penerapan
strategi pada aksi ini memiliki keunggulan dalam meningkatkan motivasi dan
hasil belajar murid. Pembelajaran numerasi yang bisa diambil dari proses dan
kegiatan antara lain :
1.
Peningkatan kemampuan numerasi
Guru
memberi feedback yang positif dalam membangun kemampuan murid untuk menganalisi
dan mengespresikan ide dan kesimpulan yang mereka bangun berdasarkan
narasi berbasis konteks nyata, melalui
pembelajaran secara konstektual dengan media batu kerikil, sebagai contoh
praktik baik pembelajaran matematika kelas 1 CP Mengurutkan bilangan dari hasil observasi guru kelas 85
persen murid suka belajar dengan media
konkrit batu kerikil. Hasil pemantauan ditunjukkan halaman lampiran melalui
diagram batang.
2.
Terbentuknya budaya sekolah yang literat
Program
Literasi Numerasi di SD N Karanganom 1 dilaksanakan setiap hari Kamis dan Jumat menjadi bagian
budaya sekolah, semua warga sekolah dan orang tua wali murid, melalui kegiatan
edukatif berbasis permainan tradhisional untuk melestarikan budaya lokal yang ada di Gunungkidul. Mengadakan lomba
permainan tradhisional gatheng dan dakon menumbuhkan rasa bangga terhadap
tradisi sendiri dengan melestarikan budaya.
REFLEKSI
Langkah terakhir
dalam penerapan metode STAR adalah melakukan refleksi dari aksi yang telah
dilakukan. Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan antara lain
1.
Dampak Terhadap Guru. Memanfaatkan media konkrit
sederhana batu kerikil membuat guru
lebih kreatif dan inovatif dalam
merancang pembelajaran yang bermakna
2.
Dampak Terhadap Sekolah
Bagi
sekolah bila diterapkan dengan baik dan konsisten dalam membimbing dan
mengarahkan murid.
Respon terkait dengan
strategi yang dilakukan antara lain :
1.
Respon Kepala sekolah dan guru
Kepala
sekolah menilai kegiatan ini mampu meningkatkan minat belajar murid, karena
belajar samnbil bermain dan bereksplorasi. Guru lebih berpikir logis dan kritis
dalam membimbing murid.
2.
Respon Wali murid/ orang tua murid
Meningkatnya
interaksi orang tua dan anak di rumah dalam mendampingi murid.
Faktor keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari :
Keaktifan murid dalam melakukan praktik baik literasi numerasi
melalu media batu kerikil memperoleh hasil pemecahan masalah yang terjadi
sehari hari.
Pembelajaran lierasi numerasi dari keseluruhan proses
pembelajaran literasi numerasi di SDN Karanganom 1 adalah melalui refleksi guru
dan inovasi pembelajaran dengan media sederhana mengembangjkan strategi
pembelajaran yang konstektual, kreatif dan menyenangkan.
LAMPIRAN
1.
Dokumentasi Kegiatan
Sosialisasi Program Lierasi Numerasi SD N Karanganom
1, contoh praktik baik kelas 1 dengan CP Berhitung mengurutkan bilangan dengan
media konstekstual batu kerikil
Lampiran : Asesmen awal, foto dokumen praktik baik berhitung dengan
batu kerikil, dan hasil pembelajaran dengan diagram batang.
- Asesmen Awal
- Foto dokumen praktik baik berhitung dengan batu kerikil
- Hasil
pengamatan pembelajaran mengurutkan bilangan Kelas 1 dengan Grafik
Mapel kelas 1
CP : Mengurutkan Bilangan
Hasil Analisis
Observasi : Kelas 1
Jumlah Murid : 17 Murid
|
Gambar
1. Murid
mengumpulkan media konstektual batu
kerikil. |
Gambar
2. Murid
membuat angka dari batu kerikil |
|
|
|
|
|
|
|
Gambar
3. Murid
membuat angka dari batu kerikil |
Gambar 4. Membuat angka dan simbol. |
|
|
|
|
Gambar 5. Membuat angka dan simbol. |
Gambar 6. Membuat angka dan simbol. |
|
|
|
|
Gambar 7. Menerapkan kegiatan literasi
dengan bermain dhakon dan gatheng . |
Gambar 8. Menerapkan kegiatan literasi
dengan bermain dhakon dan gatheng . |
|
|
|
|
|
|
|
Gambar 9. Menerapkan kegiatan literasi
dengan bermain dhakon dan gatheng |
Gambar 10. Menerapkan kegiatan literasi
dengan bermain dhakon |
|
|
|
|
Gambar 11. Membuat Kaligrafi |
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar